2.20.2012

Amerika Serikat , Uni Soviet dan Indonesia

Antara Indonesia , Amerika Serikat dan Uni Soviet pernah megalami masa-masa yang menegangkan. Kalau kita melihat perimbangan peta kekuatan dunia masa itu , Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah negara adidaya dan adikuasa yang sedang berebut pengaruh ke seluruh dunia , sementara Indonesia memiliki letak yang amat strategis dengan kondisi kekayaan alam yang amat melimpah. Kondisi Indonesia yang seperti itu jelas membuat kedua negara adidaya itu ingin menanamkan pengaruh bahkan mendirikan pangkalan militer di sana.

Saat itu Indonesia baru memproklamasikan kemerdekanaan dan masih lelah setelah menghadapi agresi militer Belanda dan pemberontakan Partai Komunis Indonesia. Namun demikian , bangsa Indonesia saat itu bukanlah bangsa yang lemah seperti sekarang. Dibawah kepemimpinan Dwitunggal Soekarno-Hatta , Indonesia malah justru mampu menunjukkan taringnya ke penjuru dunia dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika dan mendirikan Gerakan Non Blok. Keduanya adalah satu upaya untuk memerdekakan negara-negara Asia Afrika yang masih berada dibawah penjajahan serta untuk membendung ekspansi dua blok besar kala itu , yaitu blok Barat pimpinan Amerka Serikat dan blok Timur pimpinan Uni Soviet.

Dan karena berada di tempat paling stategis di dunia , sepak terjang Indonesia selalu menjadi perhatian dunia , khususnya kedua negara besar itu. AS pernah kegirangan saat Indonesia berhasil menumpas pemberontakan PKI saat itu , namun kemudian ketar ketir karena Indonesia membeli sejumlah peralatan militer kepada Uni Soviet saat ketegangan Pembebasan Irian Barat. Indonesia dianggap memiliki kecondongan ke arah blok Timur saat itu. Ideology Nasakom yang berarti Nasionalis – Agama dan Komunis begitu popular di masyarakat Indonesia , membuat Amerika yakin kalau Indonesia mulai berpaling ke Uni Soviet.

Apalagi saat Indonesia keluar dari PBB dan membentuk poros Jakarta-Peking-Moskow , yang mengindikasikan kuat kalau Indonesia mulai condong ke Blok Timur , Amerika sangat khawatir kalau Indonesia akan terbawa arus komunisme.

Dan setelah Orde Lama berganti menjadi Orde Baru , Amerika Serikat mulai berusaha menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Trauma Indonesia pada komunisme menyusul insiden G30S PKI dimanfaatkan Amerika untuk menawarkan sejumlah bantuan keuangan dan teknologi pada Indonesia. Apalagi saat itu pemerintahan Orde Baru sedang menjalankan Program Pembangunan Lima Tahun atau Pelita yang membutuhkan dana tinggi , maka mulailah Amerika melalui IMF memngucurkan bantuan yang sejatinya adalah penanaman pengaruh secara tidak langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar